04 February 2017

Semarang Contemporary Art Gallery


Semarang adalah salah satu kota yang ingin sekali saya kunjungi ketika saya mulai bekerja di Jawa Tengah dan alhamdulillah libur Imlek kemarin saya sempat mengunjungi Semarang walaupun hanya dua hari. Meskipun tidak sempat berkeliling kebanyak tempat, setidaknya saya masih bisa mengunjungi salah satu tempat bersejarah di kota Semarang, yaitu Kota Lama. Tempat pertama yang saya kunjungi ketika sampai di Kota Lama adalah salah satu galeri seni yang terletak di Jalan Taman Srigunting No 5-6. Interior bangunannya yang terlihat tua tapi tetap terawat membuat saya penasaran untuk melihat isinya, yaitu Semarang Contemporary Art Gallery.


Saya menghabiskan waktu di Semarang bersama ke lima teman kantor saya, dari kelima teman saya itu ada 4 yang merupakan penduduk Semarang asli, akan tetapi mereka belum pernah mengunjungi galeri ini, alhasil ketika saya mengajak mereka untuk mengunjungi galeri seni ini, merekapun setuju saja. Ketika kita memasuki pintu masuk, di sana ada seorang petugas yang telah menanti untuk mengecap tangan kita sebagai tanda memasuki galeri. Ah iya, kita juga dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10.000 per-orangnya.

Kami berenam pun memulai perjalanan kami untuk menelusuri galeri seni ini. Pertama kali kita memasuki galeri kita akan dihadapkan dengan sejarah singkat bangunan yang dipakai sebagai galeri seni ini. Galeri seni ini dulunya adalah sebuah tempat ibadah umat Katolik (tahun 1822) sebelum Gereja Gedangan didirikan. Kemudian bangunan ini diruntuhkan dan dibangun gedung baru pada tahun 1918. Kemudian ditempati oleh perusahan asuransi pertama Indonesia “De Indische Llyod” pada tahun 1933. Dan kemudian mulai berpindah tangan hingga terakhir ditempati oleh pabrik sirup Fresh pada tahun 1998. Hingga tahun 2007, Chris Dharmawan melakukan konservasi dan mulai mempergunakan bangunan ini sebagai Semarang Gallery pada tahun 2008.

Lukisan di lantai satu


Semarang Contemporary Art Gallery ini terdiri dari dua lantai, dan kedua lantainya digunakan sebagai ruang pameran. Di lantai pertama saya langsung disuguhkan dengan berbagai macam foto-foto suasana kota lama dan juga beberapa lukisan karya-karya anak bangsa. Pencahayaan yang cukup dan juga tata ruang yang bagus menurut saya suatu kombinasi yang apik untuk menikmati karay-karya yang ada, ditambah dengan nuansa putih pada tembok dinding membuat kita nyaman untuk berlama-lama mengamati karya seni yang dipamerkan. Sialnya, saya tidak mencatat judul lukisan beserta senimannya, jadi maafkan jika saya tidak memberikan informasi yang lengkap mengenai seniman dan judul lukisan yang ada pada artikel ini.

Lukisan di lantai dua


Setelah lantai pertama saya menuju lantai kedua, lukisan di lantai kedua menurut saya lebih memiliki banyak warna daripada di lantai pertama. Selain itu dari berbagai macam karya seni yang ada, terdapat satu karya seni yang membuat saya bertanya-tanya, yaitu sebuah kotak yang berisikan banyak cabe yang diatasnya terdapat segelas air putih, karena pada karya seni tersebut tidak ada informasi yang terpampang akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya pada penjaga galeri. Beliau berkata jika karya seni itu memiliki sebuah filosofi, “Dengan banyaknya cabe yang ada, segelas air putih yang terdapat diatasnya itu tidak mampu menghilangkan rasa pedas yang ditimbulkan. Oleh karena itu jika kita berperilaku dan bertutur kata kita harus hati-hati karena dengan perkataan atau perbuatan yang kita timbulkan belum tentu orang lain akan memaafkan kita dengan mudah” Begitulah kira-kira filosofi yang diciptakan oleh sang seniman menurut penjaga Semarang Contemporary Art Gallery ini. Herannya dari banyaknya karya seni yang ada, hanya karya seni cabe ini yang membuat saya penasaran.hihi


By the way tidak hanya lukisan saja yang dipamerkan pada Semarang Contemporary Art Gallery ini loh, disana juga terdapat beberapa patung, seperti patung sapi merah dan sebuah patung menyerupai iblis dengan wajah yang sendu (Maafkan karena saya tidak mencatat judul dan juga senimannya). Selain itu pada halaman galeri juga ada sebuah patung yang berdiri miring karya Budi Kustarto dengan judul “Miring Lantai Kanan Tinggi”. Kemudian ada juga sebuah patung karya Chen Wenling di depan toilet galeri, seorang anak lelaki tanpa mengenakan busana yang sedang menggigil kedinginan. Saya takjub dengan karya Chen Wenling ini, karena pada saat saya melihatnya ada perasaan kasihan dan sedih pada patung ini, seolah-olah patung ini adalah manusia hidup yang benar-benar memerlukan pertolongan.



Saya cukup kagum dengan berbagai macam karya seni yang dipamerkan di Semarang Contemporary Art Gallery ini. Banyak sekali karya-karya mereka yang menyiratkan berbagai macam pesan yang mendalam yang terkadang tidak bisa digapai oleh orang awam seperti saya. Yap, pesan-pesan tersirat yang mungkin belum bisa mereka teriakkan secara lantang dihadapan semua orang dan hanya bisa mereka wujudkan dalam bentuk karya seni. Takjub? Tentu. Meskipun kita tidak bisa seperti mereka setidaknya kita masih bisa mengapresiasi imajinasi dan juga pikiran mereka yang terus berkelana hingga menciptakan karya-karya yang luar biasa seperti ini. Tetap menghasilkan karya yang menakjubkan ya seniman Indonesia! :)

Note: 
- Gallery ini buka setiap hari kecuali hari Senin dan waktu operasinya mulai pukul 10.00 - 16.30 WIB
- Karya seni yang di pamerkan akan berubah secara berkala, untuk informasi lengkap kunjungi http://www.galerisemarang.com

21 comments:

  1. Tfs Mba, saya pecinta seni juga.. mudah2an kalo ada kesempatan ke Semarang bisa kesini, karya2 nya bagus dan HTM nya terjangkau ya! Salam kenal

    ReplyDelete
  2. ah ini alasanku jadi pengen ke Semarang :D semoga segera terwujud hehhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. semarang memang patut untuk dikunjungi mbaak hihi

      Delete
  3. Wah ternyata keren ya, saya sll suka kl berkunjung ke galeri atau museum gini, tapi belum pernah ke Semarang, thanks for sharing Rus ☺

    ReplyDelete
  4. wah suka nonton art galerry kadang suka susah memahami ya mungkin krn gak tahu seni

    ReplyDelete
  5. Aku suka mba kalau ke galeri seni. Smoga pas main ke Semarang bisa mengunjungi museum ini :). Nice info mba :)

    ReplyDelete
  6. jarang2 lho sekarang yg mau liburan ke galeri. bisa jadi rekomendasi yang pas nih :D

    ReplyDelete
  7. aku belum masuk ke sini lho mba wkwkkw
    pengen ke sini belum sempet-sempet :-D
    nunggu ada yang ngajak dan diajak
    padahal temen-temenku udah pada foto ngehits ke sini
    semoga ada kesempatan ke sana aamiin.

    ReplyDelete
  8. Wah seru, bisa jd jujugan kalau ke Semarang ntr
    Eh anak2 boleh masuk gk mbak?

    ReplyDelete
  9. Jadi penasaran sama cabe yang sebanyak itu. Eh, itu cabe beneran atau hanya replikanya, Mbak?

    ReplyDelete
  10. wuaah semarang punya gallery art kecee beginii...beruntunglah kawan2 yang ada di semarang..kereennnn

    ReplyDelete
  11. Eh foto patung yg warna hijau miring itu di jakarta juga ada lho! Kembar ya patungnya hehehe...

    ReplyDelete
  12. Unik2 banget ya, belum pernah ke sana, padahal lumayan deket dari tempatku.
    Salam kenal ya Mbak :)

    ReplyDelete
  13. Belum pernah k Semarang mba,, huhuhu kasian ya,, secara gk ada sodara jg tgl d sana,, Tp noted ah buat tujuan traveling

    ReplyDelete
  14. Aku suka sama patung patung nyaa <3
    Apalagi patung yang di gambar pertama itu. stunning hihih

    btw btw mbak tinggal di semarang tho?

    Aku aja yang di jakarta pengen juga lho ke gallery2 kayak gini cuman belum kesampaian

    ReplyDelete
  15. Sudah lama pengen jalan-jalan ke Semarang,tapi belum terlaksana

    ReplyDelete
  16. suka banget sama filososfi Dengan banyaknya cabe yang ada, segelas air putih yang terdapat diatasnya itu tidak mampu menghilangkan rasa pedas yang ditimbulkan. Oleh karena itu jika kita berperilaku dan bertutur kata kita harus hati-hati karena dengan perkataan atau perbuatan yang kita timbulkan belum tentu orang lain akan memaafkan kita dengan mudah” aku jadiin status fbku thanks for sharing

    ReplyDelete
  17. kalau aku ke galeri seni butuh ada guide buat nanya banyak hal, deh. Btw aku suka yang filosofi cabe dan air putih.

    ReplyDelete
  18. Itu patunge kayak kedinginan mak...hihihi

    ReplyDelete
  19. Jadi kangen Semarang

    Galeri emang bikin hepi

    ReplyDelete

Thanks for stopping comment on my blog ♥